Sebuah Persembahan Karya Pena


Senin, 27 Januari 2014

It's about "Tsunami"

Ada seorang teman bertanya padaku "mengapa kau suka sekali menulis tentang tsunami?"
Hmm, aku hanya tersenyum simpul mendengar pertanyaan itu.
Sebenarnya bukan aku tak ingin menjelaskannya. Tapi, rasa itu begitu sulit aku ungkapkan lewat kata-kata.

Tahukah kau kawan?
Bila disuruh untuk mengulang setiap tulisan tentang tsunami maka aku sanggup melakukannya berulang-ulang. Berapa kali pun kau suruh mengulangnya.
Mungkin terdengar menjenuhkan. Tapi, andai saja kau lihat dengan mata kepalamu bagaimana air bah itu datang melahap bak monster tazmanian...mungkin pertanyaan itu takkan pernah kau ulang-ulang.

Dan tahukah kau kawan?
Mengapa ada banyak orang semakin gila pasca bencana itu?
Karena logika mereka tak sanggup menilai dengan logika.
Bahkan aku pun hampir gila.
Mungkin kedengarannya membingungkan. Namun, cerita itu takkan pernah kutuliskan berulang-ulang bila aku tak pernah berpikir bahwa saat itu kiamat kan datang.
Juga meninggalkan trauma yang mendalam.

Baiklah kawan...
Maafkan bila aku terus mengenang.
Bukan maksud hati untuk larut agar jiwa tak tenang.
Melainkan sekedar mengingatkan...
Bahwa selamat dari bencana itu adalah kesempatan.